Selasa, 11 Juni 2013

RISET

-->
=FGHJK.PNGPT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbK
Fair value 340-400                          target price 460-660
STOCK PERFORMANCE
CHARTING.PNG

PROFIL EMITEN
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbK  dengan kode emiten (META), pertama kali didirikan pada tahun 1995 dengan nama PT SAWITIA BERSAMA DARMA. Dalam perjalanan bisnisnya emiten ini telah banyak mengalami perubahan nama, pada tahun 1998 emiten mengubah nama menjadi PT WAHANA TRADINDO JAYA, kemudian pada 2001 emiten mengubah nama untuk kedua kalinya menjadi PT METAMEDIA TECHNOLOGIES TBK dan sekaligus mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia pada tahun tersebut. Setelah saham emiten tercatat pada BEI, emiten kembali melakukan merger atau penggabungan usaha dengan PT NUSANTARA KONSTRUKSI INDONESIA, karena penggabungan itu emiten melakukan perubahan nama sesuai kesepakatan kedua belah pihak menjadi PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK dan dipakai sampai saat ini.
Emiten dengan kode (META) ini merupakan emiten yang bergerak pada bidang infrastructure. Sebagai salah satu perusahaan swasta infrastruktur terpadu, emiten telah banyak membangun fasilitas berupa jalan tol, waduk pembangkit listrik, dan pelabuhan, dimana fasilitas tersebut sangat membantu berlangsungnya pertumbuhan perekonomian suatu Negara.
Sejak emiten ini berdiri, proyek yang dijalankan selalu berhubungan dengan jalan tol, seperti jalan tol bintaro serpong yang menghubungkan langsung antara serpong dan pondok aren, jalan tol yang terletak di Makassar menghubungkan airport Soekarno-Hatta(Makassar) dan ujung barat Makassar melalui jembatan tallo, jalan tol yang menghubungkan jembatan tallo dan biringkanaya serta menyediakan akses ke bandara international Sultan Hasanuddin, jalan tol yang menghubungkan kawasan kebon jeruk(Jakarta barat) dengan kawasan bandara Soekarno-Hatta (cengkareng).
Seluruh pendapatan utama perseroan berasal dari banyaknya pembayaran dari pemakai fasilitas jalan tol, dimana volume kendaraan yang melintas selalu meningkat setiap tahunnya, ini disebabkan setiap tahun kepemilikan akan mobil serta permintaannya selalu meningkat.
Namun emiten masih berniat untuk mendiversifikasikan bidang usahanya, berupa property, pelabuhan, pengolahan air kotor menjadi air bersih, dan juga fasilitas transportasi darat. Terbukti sejak tahun 2011 emiten banyak mengakuisisi perusahaan dan juga mendirikan perusahaan baru sebagai anak usaha untuk menunjang diversifikasi bisnis,  PT POTUM MUNDI INFRANUSANTARA (pengembangan sector penyediaan air bersih), PT PORTCO INFRANUSANTARA (manajemen pelabuhan), PT ENERGI INFRANUSANTARA (perusahaan khusus untuk berinvestasi pada bidang energy khususnya pembangkit listrik), PT TRANSCO INFRANUSANTARA(ekspansi perusahaan pada sector transportasi darat), PT TIRTA BANGUN NUSANTARA (bidang konsultasi tentang pengelolaan air bersih dan limbah), PT INTISENTOSA ALAMBAHTERA (pengelolaan dermaga di pelabuhan panjang lampung).
GUI.PNG

diversifikasi.PNG
PEMBAHASAN SEKTOR INFRASTRUKTUR
Infrastruktur merupakan salah satu fasilitas untuk membantu menunjang bertumbuhnya perekonomian suatu Negara, tanpa adanya sarana infrastruktur seperti, jalan, pelabuhan, telekomunikasi, maka perekonomian tidak akan tumbuh secara mulus. Namun saat ini di Indonesia infrastruktur masih minim, banyak peraturan pemerintah yang menghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti kepemilikan tanah, pendanaan, partisipasi swasta dalam pembangunan infrastruktur yang masih tertunda. Seluruh masalah diatas jelas menghambat calon investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Juga dari siklus bisnisnya, pembangunan infrastruktur sangat memikul banyak beban di awal-awal tahun pembangunan, tidak heran kalau pendapatan emiten yang bergerak pada sector ini kecil bahkan meugi dan seiring berjalannya tahun pendapatan emiten terus menigkat.
Tapi menurut analisa kami, kawasan Indonesia yang sangat luas mustahil bisa terintegrasi apabila pembangunan infrastruktur belum maksimal, untuk menjangkau konsumen sebagai pelaku ekonomi dari sabang sampai merauke sangat diperlukan fasilitas berupa infrastruktur untuk meminimalisir biaya distribusi sehingga inflasi bisa ditekan. Untuk saat ini inflasi yang terjadi di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh biaya distribusi barang ekonomi yang terlampau besar, perjalanan barang ekonomi yang terlalu lama untuk mencapai konsumen akhir karena fasilitas distribusi kurang memadai. Maka kedepannya seiring program pemerintah yang mendukung juga adanya perbaikan infrastruktur, berdampak pula pada permintaan sector infrastruktur. Tidaklah mustahil kedepannya sector infrastruktur memimpin pada Bursa Efek Indonesia.

PEMBAHASAN KEUANGAN
growth.PNG

Diatas tersaji data rata-rata pertumbuhan emiten yang telah kami olah, sehingga muncul angka-angka perhitungan seperti diatas. Kami mengambil data dari 2009 sampai 2012. Perlu diketahui bahwa dari tahun 2009 hingga 2011 emiten mengalami kerugian, namun kerugian itu semakin tahun semakin menurun sampai tahun 2012 berangsur membaik bahkan mampu meraih laba pada tahun 2012, karena perusahaan berangsur membaik setiap tahunnya maka kami jadikan itu menjadi pertumbuhan. Yang menarik dari emiten ini adalah walaupun mengalami kerugian namun cash flow dari emiten tetap positif, dimana cashflow merupakan nafas dari berlangsungnya suatu bisnis, tanpa cashflow yang baik walaupun perusahaan menghasilkan laba, akan menyebabkan perusahaan kesulitan dalam melakukan operasi bisnis, juga yang menarik walaupun merugi perusahaan tetap mampu menumbuhkan asset dan ekuitas. Perbandingan Pertumbuhan antara asset dan hutang adalah lebih tinggi pertumbuhan asset dari pada hutang, ini menandakan dalam pengelolaan keuangan emiten dengan kode (META) sangat baik.

Capture.PNG
Umumnya seorang investor hanya melihat sisi bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan, namun jarang sekali investor yang memperhatikan bagaimana komposisi utang, modal dan asset perusahaan. Diatas kami menyajikan data ratio keuangan, dilihat dari liquidity ratio setiap tahunnya selalu member hasil yang memuaskan yaitu liquidity ratio diatas satu, cukup sehat untuk mengcover hutang jangka pendek, terlebih lagi modal kerja yang selalu positif menandakan perusahaan masih bisa bertahan dalam bisnis untuk tahun kedepan.
Dilihat dari solvability ratio, dengan rata-rata mencatat dibawah satu menandakan kalo perusahaan termasuk perusahaan beresiko rendah atau konservatif karena komposisi hutang lebih sedikit dibandingkan asset dan ekuitas.
Secara net profit margin perusahaan baru bisa menghasilkan laba pada tahun 2012, namun bila ditelaah lebih dalam, kerugian pada tahun sebelum tahun 2012 disebabkan oleh pembayaran bunga hutang yang tinggi dimana perusahaan memperoleh hutang untuk melaksanakan proyek besar, sangat wajar bagi industry infrastruktur untuk memikul banyak beban di awal dan menikmati hasil untuk jangka panjang. Investor juga bisa melihat kalo laba usaha dan EBIT perusahaan tetap sehat dan meningkat, ini menandakan kalo sebenarnya dari segi operasi bisnis perusahaan baik- baik saja dan cenderung bertumbuh namun karena beban bunga yang tinggi menyebabkan performa perusahaan terlihat buruk.
Bisa kami ambil kesimpulan bahwa sebenarnya perusahaan baik- baik saja dari segi keuangan dan cenderung bertumbuh, tinggal menunggu waktu untuk menikmati keuntungan di masa yang akan datang bagi para investor pemilik saham META.




FORECASTING
PROJECTION.PNG
Kami tidak memakai metode PER dan EPS untuk memproyeksikan target price emiten, seperti diketahui emiten telah merugi sejak 2009 maka data negative kurang valid untuk menghitung sebuah proyeksi, maka kami menggunakan PRICE TO CASHFLOW.
Target cashflow kami untuk tahun 2015 berkisar antara 35,85-50,60 dengan target price antara 460-660
Sedangkan fair value menurut analisa kami adalah 340-400
Dengan harga saham saat ini pada tanggal 7 juni 2013 sangatlah undervalue. Saatnya para investor mengakumulasi.
DISCLAIMER ON…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate

Entri Populer