kali ini, kita akan share cerita dari teman kita , kenapa sih ia lebih memilih untuk berkuliah di STIEBI AKA jurusan ANALIS EFEK/PASAR MODAL ?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Okay, sebelum saya akan share seputar tentang “JURUSAN ANALIS EFEK/PASAR MODAL” Pernah ga sih, teman-teman kalo nonton televisi atau berita …, misalnya di satsiun TV One, Metro-TV atau stasiun televisi-televisi lainnya yang memberikan berita tentang “pasar modal”, ataupun mungkin teman-teman melihat tanda panah ijo ataupun merah yang menandakan naik turunnya harga saham ? ataupun keadaan market di Bursa.
Okay, read my story…
Cerita ini berawal ketika saya masih menduduki bangku SMA, acap kali setiap kali saya menonton berita entah itu di Tv one , Metro TV. Bahkan acara Berita internasional sekalipun. Biasaya di pojok kanan bawah pada layar TV, selalu ada aja tanda panah ijo ataupun merah yang saya lihat, hmmm itu apa ya ? (Ceritanya saya penasaran banget nih hehe) maklum kala itu saya polos sekali atau bahkan tidak tahu sama sekali, apa sih maksud dari simbol itu ?), saya berpikir, pasti tanda panah ijo ataupun merah itu, sangat penting sekali, karena ini bukan saja berlaku di stasiun Tv di Indonesia saja melainkan berbagai stasuin Tv di berbagai Negara.
Dan meskipun ada kalanya banyak berita yang menyajikan tentang keadaan market, IHSG, Dunia Investor ataupun harga saham namun rasa penasaran saya pun kian hari kian bertambah, dan perlahan-perlahan saya pun mengikuti perkemabangan berita seputar Capital Market dan kadang pula saya searching-searching juga di Google,,,^^ ( hmmm bagi saya ini adalah modal awal saya sebelum saya memilih untuk kuliah di AKA STIEBI Analis Efek/ Pasar Modal, yaaa karena rasa penasaran dan keingintahuan saya mengenai symbol tanda panah merah dan ijo pada layar Tv hehehe)
Saya, yang saat itu di bangku SMA tepat nya kelas 12 tentunya sebelum lulus di bangku SMA , saya telah mempunyai beberapa target untuk memilih Perguruan Tinggi Negeri atau pun Perguruan Tinggi Swasta yang terbaik di Indonesia, saya yakin teman-teman juga begitukan, tapi bedanya saya belum tau jurusan yang paling tepat pada setiap daftar di univeritas-universitas
Menjelang UN hingga kelulusan pun , selalu saja, saya dan teman-teman membahas “kamu kuliah dimana, mau ngambil jurusan apa ?”
Saya pribadi sihh, untuk menentukan Universitas yaa pasti tahu lah Universitas yang saya ingin, namun saya sendiri bingung memilih jurusan di Universitas yang saya ingin, apa ada yang mempelajari tentang Capital Market ?
Selang waktu berlalu, tentunya banyak sekali kampus-kampus, yang datang ke SMA saya yang menjelaskan seputar kampus nya masing-masing,, tetaap ga ada pilihan, tertarik sihhh sama kampus nya aja, tapi untuk jurusan nya, saya tidak berminat,,, ahhh udah kebanyakan,
Dan kali ini ada kampus yang berbeda yang sangat menarik perhatian saya,
Saya pun bertanya-tanya didalam hati “apa ini ya jawabannya?” Jurusan analis efek/pasar modal di kampus AKA STIEBI JAKARTA SELATAN,
Setelah mengetahui seputar tentang kampus dan prospek kerjanya, saya semakin ingin lebih tau lagi, dan semua terjawab
KAMPUS AKA STIEBI
Sumber : www.akastiebi.com
ANALIS EFEK/ PASAR MODAL
merupakan program yang masih langka di Indonesia dan kebutuhan akan lulusannya sangat banyak, karena Kebutuhan akan tenaga ahli Pasar Modal sangat diperlukan yang pernah dimuat di Media Cetak (Kompas, Tanggal 5 Febuari 2009) dengan judul “Indonesia Kekurangan Analis Efek”. Di dalam artikel tersebut diberitakan bahwa Indonesia saat ini hanya memiliki 200-250 analis sedangkan kebutuhannya mencapai minimal 900 analis. Kebutuhan ini dihitung berdasarkan jumlah perusahaan sekuritas di Indonesia, perusahaan Reksa Dana, atau Manajemen Aset, Asuransi dan Perbankan serta Institusi Dana Pensiun yang jumlahnya 700 perusahaan.
Perusahaan yang memerlukan lulusan Analis Efek antara lain :
1. Perusahaan sekuritas
2. Perusahaan terbuka / Go Public
3. Perusahaan reksa dana
4. Lembaga dana pensiun
5. Perusahaan asuransi
6. BUMN
7. Perbankan
8. Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan
9. Ditjen Pengelolaan Utang
10. Pemerintah Daerah
Apabila 1 (satu) perusahaan membutuhkan 1-3 analis pasar modal maka minimal mereka membutuhkan paling tidak 900 orang analis. Analisa ini diperkuat oleh pernyataan mantan Direktur Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah yang menyatakan bahwa “ jumlah analis pasar modal di Indonesia cukup minim karena kurangnya sumber daya manusia di bidang tersebut.”
Pertanyaan yang muncul, Kenapa Indonesia bisa kekurangan SDM pasar modal?
Ya, karena belum ada sarjana pasar modal dan STIEBI AKA merupakan satu – satunya yang menyelenggarakan jurusan ini dengan waktu tempuh 3.5 tahun untuk menjadi sarjana S1 Pasar Modal !
Permintaan tenaga kerja lulusan ke kami sangat besar, hal ini terbukti dari :
1. Adanya MOU (perjanjian) permintaan pegawai antara STIEBI AKA dengan perusahaan sekuritas dalam jumlah yang besar. Lulusan sarjana S1 & WPPE akan memperoleh gaji pokok lebih dari 3,5 juta
2. Permintaan tertulis dari berbagai perusahaan di antaranya perusahaan BUMN dan Swasta untuk rekrutmen pegawai dari lulusan kami.
3. Peluang pekerjaan yang sangat terbuka di perusahaan- perusahaan besar yg berstatus Tbk (terbuka)/ Go Public baik BUMN, Swasta, Perbankan, Dana Pensiun, Asuransi karena tenaga kerja yang mereka butuhkan lulusannya hanya ada di kami.
4. Permintaan dari Alumni yang telah bekerja di berbagai perusahaan dipastikan akan memberikan info lowongan dan kesempatan untuk bekerja yang lebih cepat.
Bagi yang ingin memperoleh mutu pendidikan yang baik dan masa depan yang cerah dengan pekerjaan yang menjanjikan ! Jurusan Pasar Modal di STIEBI AKA adalah jawabannya.....
bagaimana cerita kalian ^_^ ( Ayo sukses bersama DI JURUSAN ANALIS EFEK/PASAR MODAL YANG MERUPAKAN SATU-SATUNYA DI INDONESIA )
